MEMINIMALISIR RADIASI PONSEL
Sempat heboh saat WHO merilis tentang kemungkinan ponsel
bersifat karsinogenik berbahaya bagi manusia. Hasil radiasi ini mengungkapkan
bahwa pobsel mengandung zat seperti timbal, asap knalpot, dan kloroform. Hal
ini terungkap setelah penelitian dilakukan oleh 31 ilmuwan dari 14 negara. Tim
peneliti tersebut menemukan adanya peningkatan glikoma dan peningkatan resiko
kanker otak akustik neuroma bagi
pengguna ponsel.
Studi lanjutan masih terus dilakukan untuk mencari efek-efek
lain dari radiasi tersebut. Karena Badan Lingkungan Hidup Eropa independen
ini juga sedang mencari tahu resiko yang
ditimbulkan dari radiasi tersebut. Tidak menutup kemungkinan resikonya sama
besarnya dengan merokok. Belum lagi soal gelombang elektromagnetik yang sama
bahayanya. Ini seprti efek yang ditimbulkan bagi tubuh masyarkat yang hidup
terus di bawah tower Sutet, WiFi, dan BTS.
Ann Louise Gittleman, PhD, penulis buku best seller versi
harian New York Times, memberikan sedikit tips untuk membatasi paparan radiasi
ponsel ini. Yang pertama adalah dengan mengaktifkan speaker. Karena ketika
mengobrol menggunakan speaker, akan mengurangi enegri atau tingkat radiasi
ponsel. Karena kabel headset berfungsi sebagai antena. Akibatnya jadi semacam
pengirim sejunlah radiasi elektromagnetik ke kepala.
Tips yang kedua adalah memaksimalkan SMS. Dengan mengrim
SMS, justru membatasi durasi paparan radiasi dan menjaga jarak antara ponsel
dari kepala dan tubuh penggunanya. Melakukan SMS pun tidak boleh sambil
memangku ponsel. Khusus untuk pria, dapat merusak vitalitas dan motilitas
sperma yang meningkat dan ini tidak baik untuk rahim. Jika ponsel tidak dipakai
seperti malam hari, ada baiknya pilih offline mode. Dengan begitu,
transmitternya mati namun ponsel tetap nyala.
Kemudian, ada baiknya menelpon dengan memindahkan ponsel
dari telinga kiri lalu ke kanan maupun sebaliknya secara berulang-ulang. Hal
ini bagus untuk membatasi paparan radiasi pada satu sisi kepala saja yang
dikhawatirkan akan meningkatkan resiko tumor otak dan kanker kelenjar ludah
pada telinga yang sering digunakan untuk mendengarkan ponsel.
Selanjutnya, ketika berada dalam kendaraan seperti mobil
atau kereta yang melaju cepat, sebaiknya jangan gunakan ponsel. Karena secara
otomatis memicu kekuatan sinyal hingga maksimum. Tips lainnya jangan jangan menelpon terlalu
lama agar paparan radiasi tidak menjadi komulatif.
Perangkat seperti smartphone, Blackberry, dan iPhone,
rupanya menghasilkan emisi yang lebih tinngi dibanding ponsel biasa. Karena
smartphone bergantung pada baterai untuk melakukan koneksi internet, dan
sebagainya.
Tips aman terakhir adalah jangan pernah membawa ponsel di
saku celana. Karena ada kecenderungan serapan radiasi pada jaringan testicular
jauh lebih mudah dan cepat dibanding bagian tubuh lainnya. Begitu juga saat
tidur, jauhkan ponsel dari kepala. Karena medan elektromagnetiknya biasa
mengurangi melatonin pada tubuh dan menyapu radikal bebas yang dapat melindungi
sel-sel tubuh dari kerusakan DNA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar